TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN TENTANG ANALISIS TATA
LETAK FASILITAS
Disusun
Oleh :
Nama : Rizki
Agung
Kelas : 3ID09
NPM : 36416553
Dosen : M. Adi
Rochmat
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2019
ANALISIS TATA LETAK FASILITAS
Landasan Teori
Pengertian
perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas,
termasuk didalamnya analisis, perencanaan, desain dan susunan fasifitas,
peralatan fisik, dan manusia yang ditujukan untuk meningkatkan efisensi
produksi dan sistem pelayanan. Sedangkan Wignjosoebroto mengemukakan bahwa tata
letak fasilitas merupakan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas guna
menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan
luas area untuk penempatan fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran
gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer
maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Pada umumnya tata letak yang
terencana dengan baik ikut menentukan efisiensi dan menjaga kelangsungan hidup
atau kesuksesan kerja suatu industry (Sari, 2015).
Menurut
Apple (1990) tata letak pabrik merupakan suatu susunan fasilitas fisik yang
terdiri atas perlengkapan, tenaga, bangunan, dan sarana lain yang harus
mempunyai tujuan mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran
barang, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
secara efektif, efisien, ekonomis dan aman
(Setiawan, 2012)
Perencanaan
fasilitas meliputi penentuan lokasi sistem manufaktur dan perencanaan fasilitas
yang mencakup perancangan terhadap sistem fasilitas, perancangan tata letak dan
perancangan sistem penanganan bahan yang diperlukan untuk aktivitas produksi (Setiawan, 2012)
Secara
garis besar tujuan perancangan fasilitas, yaitu untuk menentukan bagaimana
aktivitas-aktivitas dan fasililtas-fasilitas produksi dapat diatur sedemikian
rupa sehingga mampu menunjang upaya pencapaian tujuan pokok produksi secara
efektif dan efisien. Selain itu terdapat tujuan perencanaan tata letak pabrik yaitu
untuk mendapatkan keuntungankeuntungan antara lain (Sari,2015) :
a)
Memudahkan proses
manufaktur Penyusunan mesin, peralatan, dan ruang kerja yang baik menghasilkan
kemudahan proses produksi
b)
Meminimumkan pemindahan
barang Pengaruh jarak terhadap material handling akan mempengaruhi biaya yang
dikeluarkan. Selain itu pemindahan barang yang semakin dekat akan berdampak
pada pengurangan waktu produksi.
c)
Menjaga fleksibilitas
(keluwesan) Ada kalanya suatu pabrik menuntut adanya perubahan tata letak
akibat adanya perubahan (penambahan/pengurangan fasilitas Keadaan ini menuntut
adanya fleksibilitas dalam melakukan proses produksi.
d)
Memelihara perputaran
barang setengah jadi yang tinggi. Kelancaran aktivitas material handling
mengurangi terjadinya penumpukan barang di stasiun kerja. Waktu peredaran total
yang kecil akan mengurangi jumlah barang setengah jadi yang berakibat pula
menurunnyabiaya produksi.
e)
Menurunkan cost of
capital Suatu penggunaan fasilitas produksi yang tepat akan mengurangi biaya
pemakaian fasilitas yang kurang perlu serta menghindarkan adanya duplikasi
peralatan.
f)
Menghemat pemakaian
ruang Ketepatan dalam hal tata letak peralatan yang digunakan akan menghemat
(efisisensi) ruangan yang dipakai
g)
Memudahkan pengawasan
Dengan tata letak yang baik akan memudahkan dalam hal pengawasan terhadap
aktivitas produksi yang dilakukan
h)
Meningkatkan safety
bagi produk maupun karyawan Mesin dan peralatan yang diletakkan pada tempat
yang tepat akan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja maupun kerusakan barang.
Muther
(1995) mengatakan bahwa dalam perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik,
terdapat enam prinsip dasar yang perlu diperhatikan. Enam prinsip tersebut adalah sebagai berikut
(Sari, 2015).
a)
Prinsip integrasi
secara total Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan
integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit
operasi yang besar.
b)
Prinsip jarak
perpindahan bahan yang paling minimal Hampir semua proses yang terjadi dalam
suatu industri mencakup beberapa gerakan perpindahan dari material, yang tidak
bisa dihindari secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu
operasi ke operasi lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi perpindahan
jarak tersebut. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan operasi yang
berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.
c)
Prinsip aliran suatu
proses kerja Dengan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak
balik (back tracking), gerak memotong (cross movement), kemacetan (congestion)
dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Ide dasar dari
prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan.
d)
Prinsip pemanfaatan
ruangan Makna dasar tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yang akan
dipakai oleh manusia, bahan baku, dan peralatan penunjang proses produksi
lainnya, yang memilki tiga dimensi yaitu aspek volume (cubic space), dan bukan
hanya sekedar aspek luas (floor space). Dengan demikian, dalam perencanaan tata
letak, faktor dimensi ruangan ini juga perlu diperhatikan.
e)
Prinsip kepuasan dan
keselamatan kerja Kepuasan kerja sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat
dianggap sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana
kerja menyenangkan dan memuaskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan
yang bisa kita peroleh. Selanjutnya, keselamatan kerja juga merupakan faktor
utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout
tidak dapat dikatakan baik apabila tidak menjamin atau bahkan justru membahayakan
keselamatan orang yang bekerja di dalamnya.
f)
Prinsip fleksibilitas
Prinsip ini sangat berarti dalam masa dimana riset ilmiah, komunikasi, dan
transportasi bergerak dengan cepat, yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia
industri harus ikut berpacu mengimbanginya. Untuk ini, kondisi ekonomi akan
bisa tercapai apabila tata letak yang ada telah direncanakan cukup fleksibel
untuk diadakan penyesuaian/ pengaturan kembali (relayout) dengan cepat dan
biaya yang relative murah.
Dalam merencanakan fasilitas
manufaktur, terdapat tiga hal penting (faktor dasar) yang harus dipertimbangkan
yaitu flow (aliran), space (ruang) dan activity relationship (hubungan
kegiatan) (Tompkins et al, 2003). Flow tergantung pada lotsize, unit loadsize,
alat penanganan material, susunan layout dan bentuk bangunan. Space adalah
fungsi dari lotsize, sistem penyimpanan, tipe dan ukuran peralatan produksi,
susunan layout, logitasi bangunan, pemeliharaan perusahaan dan kebijakan
perusahaan, peralatan penanganan material, kantor, cafeteria, dan tempat
istirahat. Activity relationship didefinisikan sebagai aliran material atau
personil, pertimbangan lingkungan, struktur organisasi, metode peningkatan yang
berkesinambungan, pengendalian isu dan kebutuhan proses (Setiawan, 2012).
Tata letak berdasarkan
macam proses sering dikenal dengan process atau functional layout adalah metode
pengaturan dan penempatan mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe
atau jenis sama ke dalam satu departemen. Beberapa pertimbangan dalam
menentukan tata letak berdasarkan aliran proses ini adalah sebagai berikut (Setiawan, 2012).
a)
Produk yang dari banyak
tipe atau model yang khusus.
b)
Volume produk dalam
jumlah kecil dan jangka waktu yang relatif singkat.
c)
Aktivitas motion and
time study sangat sulit dilaksanakan karena jenis pekerjaan berubah-ubah.
d)
Memerlukan pengawasan
yang banyak selama operasi berlangsung.
e)
Satu tipe mesin dapat
melaksanakan lebih dari satu macam operasi kerja (general purpose).
f)
Material dan produk
terlalu berat dan sulit untuk dipindahkan.
g)
Banyak memakai
peralatan berat dan memerlukan perawatan khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Marta Hayu Raras Sita Rukmika.2015.PERBAIKAN
METODE KERJA DENGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DI INDUSTRI KECIL MENENGAH
RIMBA SUKSES ART STONE.Yogyakarta:Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Diunduh pada : http://e-journal.uajy.ac.id/8832/3/2TI06945.pdf
Setiawan, Fran.2012.USULAN PERANCANGAN TATA
LETAK FASILITAS PADA PERLUASAN PABRIK CV SINAR ALBASIA UTAMA.Yogyakarta:Universitas Atma
Jaya Yogyakarta. Diunduh pada : http://e-journal.uajy.ac.id/7122/4/3TI05528.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar