Jumat, 24 Maret 2017

Salah Satu Organisasi Pencak Silat

Pencak Silat

 
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri. Berikut saya akan mengenalkan pencak silat yang berasal dari Jawa Barat yang banyak dikenal dengan sebutan aliran Pencak Silat Cimande.
Pencak Silat Cimande. Cimande pada mulanya menggunakan teknik perkelaian dengan jarak jauh, yaitu pesilat mengambil jarak jangkau selepas kaki, jarak ini dimungkinkan untuk dapat mudah menghindari serangan lawan. Jarak ini menjadi jarak dominan untuk serang balik. Setiap pesilat dalam melakukan serangan harus memperhatikan sikap kaki atau kuda-kuda yang bertujuan untuk menjaga jarak lawan. Kuda-kuda pipih yang digunakan dapat dengan mudah dipindah-pindah, dan dapat diubah-ubah dalam kecepatan dan frekuensi tinggi.
Karena dipastikan lawan akan memberikan serangan jarak dalam bentuk pukulan atau tendangan cepat dan tinggi, untuk mengatasinya maka diperlukan jurus agar pesilat dapat mengimbanginya. Secara garis besar Comande dibagi dibagi dalam tatanan yaitu: Kelid Cimande, Pepedangan Cimande dan Tepak Selancar. Kelid dan Pepedangan merupakan jurus beladiri, sedangkan Tepak Selancar Jurus Seni (dengan iringan musik gendang pencak).
1. Jurus Kelid Cimande.
Jurus ini adalah jurus inti yang bertujuan menangkis serangan lawan dengan berusaha merobohkannya. Kelid artinya menangkis serangan lawan sambil berusaha merobohkannya.

2. Jurus pepedangan Cimande.
Jurus ini bertumpu kesigapan kaki dan teknik serangan senjata golok. Dalam latihan digunakan senjata dari bambu sebagai pengganti senjata yang sesungguhnya.
Jurus pepedangan ini berjumlah 1 rangkaian jurus yaitu elakan sebeulah - selup kuriling - jagangan - tagongan - piceunan - balungbang- balumbang - sabeulah - opat likur - buang dua kali - selup kuriling langsung - selop bohong.

3. Jurus Tepak Selancar.
Jurus ini hanya disajikan sebagai keindahan gerak karena jurus jurusnya memiliki unsur keindahan dan setiap penampilannya harus diiringi musik gendang pencak yang terdiri dari dua gendang besar(indung) dan dua gendang kecil(kulantir) yang berperan sebagai pengiring gerakan dan mengatur tempo lagu. Terompet sebagai melody lagu dan gong kecil (kempul) atau bende dalam penampilannya gerakan pencak selalu ditikberatkan dengan iringan gendang. Pakem musik yang sudah baku ialah: tepak dua, tepak dungdung , paleredan, golempang dan tepak tilu.


Tokoh Pewayangan

Si Cepot


  
    Wayang memang sudah menjadi ciri khas budaya dari Indonesia, khususnya untuk wilayah pulau Jawa termasuk Jawa Barat. Jenis wayang yang terkenal dari pulau Jawa bagian barat ialah Wayang Golek. Bagi masyarakat Sunda sendiri, wayang golek sudah menjadi hiburan yang merakyat, mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Wayang golek sendiri mempunyai banyak tokoh, tetapi yang paling terkenal dan paling diingat oleh masyarakat ialah Si Cepot alias Bagong alias Astrajingga. Mengapa saya memilih Si Cepot ini karena ia adalah sosok wayang yang penuh selera humor dan sudah menjadi ikon dari wayang golek dan juga pada saat pertunjukkan wayang tersebut, Si Cepot inilah yang paling ditunggu-tunggu. Sebelum kita mengenal cepot lebih dalam lagi, saya akan mengajak pembaca untuk mengetahui asal-usul Cepot ini terlebih dahulu. 
  Pada beberapa versi menyebutkan bahwa, sesungguhnya Bagong bukan anak kandung Semar. Dikisahkan Semar merupakan penjelmaan seorang dewa bernama Batara Ismaya yang diturunkan ke dunia bersama kakaknya, yaitu Togog atau Batara Antaga untuk mengasuh keturunan adik mereka, yaitu Batara Guru.Togog dan Semar sama-sama mengajukan permohonan kepada ayah mereka, yaitu Sanghyang Tunggal, supaya masing-masing diberi teman. Sanghyang Tunggal ganti mengajukan pertanyaan berbunyi, siapa kawan sejati manusia. Togog menjawab "hasrat", sedangkan Semar menjawab "bayangan". Dari jawaban tersebut, Sanghyang Tunggal pun mencipta hasrat Togog menjadi manusia kerdil bernama Bilung, sedangkan bayangan Semar dicipta menjadi manusia bertubuh bulat, bernama Bagong.Versi lain menyebutkan, Semar adalah cucu Batara Ismaya. Semar mengabdi kepada seorang pertapa bernama Resi Manumanasa yang kelak menjadi leluhur para Pandawa. Ketika Manumanasa hendak mencapai moksha, Semar merasa kesepian dan meminta diberi teman. Manumanasa menjawab bahwa temannya yang paling setia adalah bayangannya sendiri. Seketika itu pula, bayangan Semar pun berubah menjadi manusia, dan diberi nama Bagong. 
       Si Cepot atau yang dalam pewayangan mempunyai nama Astrajingga merupakan salah satu tokoh yang terdapat dalam dunia pewayangan, khususnya dalam kesenian wayang golek. Dia ini mempunyai wajah yang merah dengan gigi bawahhnya yang besar dan menonjol ke atas. Warna wajahnya yang merah ditafsirkan kitab wayang sebagai cerminan karakter yang buruk. Si Cepot ini mempunyai ciri khas suka bercanda. Nama Astrajingga sendiri berasal dari dua kata, yakni sastra yang berati tulisan dan jingga yang berarti merah yang melambangkan kelakuan yang buruk. Jadi Astrajingga merupakan cerminan karakter yang berkelakuan buruk seperti nilai rapor yang memiliki nilai merah. Tapi uniknya, meskipun Si Cepot sangat konyol dan selalu membuat jengkel, kehadirannya dalam suatu pertunjukan wayang malah selalu dinantikan. Karena kelucuan Si Cepot berdasarkan pada norma-norma, nilai-nilai, dan sikap hidup, sehingga kelucuannya mampu diterima oleh semua kalangan. Humornya juga sering menyentuh kehidupan sehari-hari. Dia merupakan tokoh yang sangat setia, kemanapun ayahnya pergi dia selalu menemaninya. Bahkan dia sangat setia pada negaranya, kesetiaannya ditunjukan saat bertarung mati-matian dengan buta hijau, antek kurawa demi membela negaranya.
      Dalam cerita pewayangan Si Cepot ini biasanya menemani para ksatria, terutama Arjuna dan Madukara. Dia juga bisa bertempur seperti ksatria, senjata andalannya dalam berperang berupa Golok. Memang sangat unik wayang yang satu ini. Banyak hal yang patut dicontoh darinya. Di balik pribadi Cepot yang lucu dan suka membuat geger politik dengan tingkah laku yang nyeleneh, dia juga selalu punya pesan moral yang begitu bagus. Cepot merupakan cerminan rakyat jelata yang mempunyai sikap santai, setia, humoris, namun juga berani membela kebenaran.

Tempat wisata yang berkesan

Taman Safari Indonesia 


          Sebelum saya bercerita tentang mengapa saya memilih taman safari sebagai tempat wisata yang paling berkesan bagi saya. Maka alangkah baiknya kita untuk lebih mengenal atau mengetahui asal-usul taman safari secara singkat. Walaupun secara logika, siapa sih orang indonesia yang tidak tahu tempat rekreasi satwa yang sudah terkenal ke berbagai mancanegara ini ?
        Taman Safari Indonesia dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan kina yang sudah tidak produktif lagi seluas 50 hektar. Taman ini ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu dan diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990. Kini, luas Taman Safari telah berkembang menjadi 168 hektare dan dilengkapi dengan berbagai sarana edukasi dan rekreasi serta mengadakan safari malam pada saat akhir pekan dan libur panjang. Taman Safari Indonesia juga membuka tempat wisata di daerah lain yaitu Taman Safari Indonesia 2 terletak di lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, serta Taman Safari Indonesia 3 di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali dan Batang Dolphins Center di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Mungkin cukup perkenalan kita tentang sedikit asal-usul Taman Safari Indonesia ini. 
        Sekarang saya akan bercerita kenapa saya memilih tempat ini untuk dijadikan alasan sebagai tempat wisata yang paling berkesan bagi saya. Jadi, pada saat waktu kecil dulu saya sering sekali membeli poster tentang hewan-hewan satwa. Hingga saya ingin sekali pergi ke kebun binatang untuk melihat hewan-hewan yang ada di poster yang saya sering membelinya. Namanya juga anak kecil yang masih banyak rasa ingin tahunya, belum lagi kalau ada rasa ketertarikan tersendiri. Dan pada akhirnya saya dan keluarga saya pergi bertamasya ke kebun binatang taman safari tersebut bersama-sama. 
         Sampai disana, ternyata tempat wisata taman safari itu ramai sekali karena pada waktu itu taman safari sehabis di renovasi. Setelah melewati pintu masuk, kita dapat mengelilingi kebun binatang dengan menggunakan mobil pribadi atau mobil bis yang telah disediakan bagi yang tidak membawa kendaraan mobil pribadi dan kita juga diperbolehkan memberi makanan kepada hewan secara langsung. Disitulah letak kesenangan saya pada waktu itu yang telah memberi makan rusa lewat jendela kaca mobil, akan tetapi pada saat memasuki zona hewan buas kita di harapkan untuk berhati-hati dan untuk tidak memberi makan kepada hewan buas tersebut agar tidak mengganggu aktifitas mereka supaya mereka bisa tetap nyaman walaupun adanya kendaraan yang banyak lalu-lalang itu. 
       Kemudian tidak hanya disitu saya merasakan kesenangannya, setelah mengelilingi kebun binatang dengan menggunakan mobil. Saya diajak oleh orang tua saya untuk melihat pertunjukan sirkus gajah. Awalnya saya takut untuk melihat sirkus itu karena gajahnya besar-besar sekali. Karena imajinasi anak kecil itu memang luas, jadi saya takut kalau si gajah yang besar itu akan mengamuk ketika berjalannya pertunjukan sirkus. Akan tetapi, setelah melihat pertunjukan tersebut saya malah merasa senang sekali sampai-sampai saya sendiri yang memberi makan gajah itu pada waktu pertunjukan walaupun masih di gendong sama ayah saya hehe.. 
        Pada saat pertunjukan sirkus gajah itulah yang membuat tempat wisata taman safari indonesia ini sebagai tempat wisata yang berkesan bagi saya. Karena pada saat pertunjukan itu tidak hanya kelucuannya saja yang dapat dinikmati, akan tetapi ada pembelajaran bagi saya pada saat melihat pertunjukan itu. Betapa hebatnya sang pawang gajah itu bisa menjinaki ataupun mendidik hewan yang bisa saja awalnya bersifat liar seperti gajah sampai bisa melakukan apapun yang si pawang mau. Padahal kalau dipikir secara logika gajah itu lebih besar dari pada manusia, tetapi gajah dapat tunduk kepada manusia. Memang benar, manusia itu diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna di antara makhluk yang lainnya. Sekian dari penulisan saya tentang tempat wisata yang berkesan bagi saya kali ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata. Sekian dan Terimakasih 

Masakan lokal hasil masakan Ibu

J E N G K O L 


    Nah, ini dia yang kita tunggu-tunggu. Seolah rindu dengan masakan ibu yang satu ini, ya betul sekali ini adalah jengkol. Tepatnya gambar disamping adalah semur jengkol, masih banyak juga masakan yang bahan dasarnya memakai jengkol. Sebenarnya apasih jengkol itu ? kalau menurut saya pribadi, Jengkol itu adalah masakan lokal yang berasal dari negeri kita sendiri dan belum lagi kalau orang indonesia asli khususnya orang betawi yang memasak ataupun mengolah jengkol menjadi sebuah hidangan yang lezat itu mempunyai aroma yang khas tersendiri. Tapi tidak semua orang menyukai jengkol, katanya sih alasan mereka yang tidak menyukai jengkol karena takut bau mulut apabila sehabis memakan jengkol tersebut. Padahal saya sendiri yang suka makan jengkol itu nyatanya tidak seperti itu karena ibu saya bahkan keluarga saya sebagian besar juga suka memakan jengkol. Ada sedikit tips dari ibu saya kalau takut bau mulut sehabis memakan jengkol, beliau selalu berpesan kalau sehabis makan jengkol itu bagusnya memakan timun. 
      Entah apa alasannya ibu saya selalu bilang seperti itu, mungkin agar mulut tidak bau jengkol sepertinya dan nyatanya itu benar, semua biasa saja walaupun sehabis makan jengkol yang katanya menyebabkan bau mulut. Alasan saya menyukai jengkol, ya memang jengkol itu bagi saya nikmat. Rasanya yang legit ketika digigit membuat nagih dimulut, apalagi kalau jengkol itu masakan ibu saya sendiri, biasanya masakan jengkol yang saya sukai itu yang seperti gambar jengkol diatas yaitu semur jengkol hehe. 
      Terkadang suka timbul pertanyaan di pikiran saya. Kenapa orang ada yang tidak suka dengan jengkol bahkan tampak seperti alergi sama jengkol yang padahal jengkol itu rasanya nikmat dan bikin nagih, dan banyak orang yang malu untuk mengakuinya entah gengsi atau jaim gitu bilangnya pada ga suka jengkol, padahal diam-diam nyemilin juga hehe.. Tapi tidak masalah itu hak mereka masing-masing yang punya selera. 
     Jengkol itu walaupun enak, ia punya resiko tersendiri apabila makan jengkolnya berlebihan ataupun mengolahnya tidak benar. Biasanya yang dialami adalah yang namanya “Jengkolan”. Memang pada dasarnya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitu juga yang terjadi pada jengkol. Tetapi jangan takut jengkol tidak memiliki manfaat bagi kesehatan, dibalik bau yang ditimbulkan jengkol, ternyata terkandung manfaat yang berguna bagi kesehatan. Jengkol kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin. Akan lebih banyak lagi cerita yang menarik tentang jengkol. Namun, sekian penulisan saya kali ini semoga bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun perkataan yang kurang baik, karena manusia ialah tempatnya khilaf dan salah. Sekian dari saya.
Terimakasih.... 