Rabu, 02 Januari 2019

Analisis Tata Letak Fasilitas


TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN TENTANG ANALISIS TATA LETAK FASILITAS


Disusun Oleh :


Nama                              : Rizki Agung
Kelas                              : 3ID09
NPM                              : 36416553
Dosen                             : M. Adi Rochmat





JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019


ANALISIS TATA LETAK FASILITAS


            Landasan Teori
            Pengertian perencanaan fasilitas dapat dikemukakan sebagai proses perancangan fasilitas, termasuk didalamnya analisis, perencanaan, desain dan susunan fasifitas, peralatan fisik, dan manusia yang ditujukan untuk meningkatkan efisensi produksi dan sistem pelayanan. Sedangkan Wignjosoebroto mengemukakan bahwa tata letak fasilitas merupakan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk penempatan fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Pada umumnya tata letak yang terencana dengan baik ikut menentukan efisiensi dan menjaga kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu industry (Sari, 2015).
            Menurut Apple (1990) tata letak pabrik merupakan suatu susunan fasilitas fisik yang terdiri atas perlengkapan, tenaga, bangunan, dan sarana lain yang harus mempunyai tujuan mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif, efisien, ekonomis dan aman (Setiawan, 2012)
            Perencanaan fasilitas meliputi penentuan lokasi sistem manufaktur dan perencanaan fasilitas yang mencakup perancangan terhadap sistem fasilitas, perancangan tata letak dan perancangan sistem penanganan bahan yang diperlukan untuk aktivitas produksi (Setiawan, 2012)
            Secara garis besar tujuan perancangan fasilitas, yaitu untuk menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dan fasililtas-fasilitas produksi dapat diatur sedemikian rupa sehingga mampu menunjang upaya pencapaian tujuan pokok produksi secara efektif dan efisien. Selain itu terdapat tujuan perencanaan tata letak pabrik yaitu untuk mendapatkan keuntungankeuntungan antara lain (Sari,2015) :
a)        Memudahkan proses manufaktur Penyusunan mesin, peralatan, dan ruang kerja yang baik menghasilkan kemudahan proses produksi
b)        Meminimumkan pemindahan barang Pengaruh jarak terhadap material handling akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan. Selain itu pemindahan barang yang semakin dekat akan berdampak pada pengurangan waktu produksi.
c)        Menjaga fleksibilitas (keluwesan) Ada kalanya suatu pabrik menuntut adanya perubahan tata letak akibat adanya perubahan (penambahan/pengurangan fasilitas Keadaan ini menuntut adanya fleksibilitas dalam melakukan proses produksi.
d)       Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi. Kelancaran aktivitas material handling mengurangi terjadinya penumpukan barang di stasiun kerja. Waktu peredaran total yang kecil akan mengurangi jumlah barang setengah jadi yang berakibat pula menurunnyabiaya produksi.
e)        Menurunkan cost of capital Suatu penggunaan fasilitas produksi yang tepat akan mengurangi biaya pemakaian fasilitas yang kurang perlu serta menghindarkan adanya duplikasi peralatan.
f)         Menghemat pemakaian ruang Ketepatan dalam hal tata letak peralatan yang digunakan akan menghemat (efisisensi) ruangan yang dipakai
g)        Memudahkan pengawasan Dengan tata letak yang baik akan memudahkan dalam hal pengawasan terhadap aktivitas produksi yang dilakukan
h)        Meningkatkan safety bagi produk maupun karyawan Mesin dan peralatan yang diletakkan pada tempat yang tepat akan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja maupun kerusakan barang.
            Muther (1995) mengatakan bahwa dalam perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik, terdapat enam prinsip dasar yang perlu diperhatikan. Enam prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Sari, 2015).
a)    Prinsip integrasi secara total Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.
b)   Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal Hampir semua proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa gerakan perpindahan dari material, yang tidak bisa dihindari secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi perpindahan jarak tersebut. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.
c)    Prinsip aliran suatu proses kerja Dengan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak balik (back tracking), gerak memotong (cross movement), kemacetan (congestion) dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Ide dasar dari prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan.
d)   Prinsip pemanfaatan ruangan Makna dasar tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, dan peralatan penunjang proses produksi lainnya, yang memilki tiga dimensi yaitu aspek volume (cubic space), dan bukan hanya sekedar aspek luas (floor space). Dengan demikian, dalam perencanaan tata letak, faktor dimensi ruangan ini juga perlu diperhatikan.
e)    Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja Kepuasan kerja sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat dianggap sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja menyenangkan dan memuaskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan yang bisa kita peroleh. Selanjutnya, keselamatan kerja juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila tidak menjamin atau bahkan justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja di dalamnya.
f)    Prinsip fleksibilitas Prinsip ini sangat berarti dalam masa dimana riset ilmiah, komunikasi, dan transportasi bergerak dengan cepat, yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia industri harus ikut berpacu mengimbanginya. Untuk ini, kondisi ekonomi akan bisa tercapai apabila tata letak yang ada telah direncanakan cukup fleksibel untuk diadakan penyesuaian/ pengaturan kembali (relayout) dengan cepat dan biaya yang relative murah.

            Dalam merencanakan fasilitas manufaktur, terdapat tiga hal penting (faktor dasar) yang harus dipertimbangkan yaitu flow (aliran), space (ruang) dan activity relationship (hubungan kegiatan) (Tompkins et al, 2003). Flow tergantung pada lotsize, unit loadsize, alat penanganan material, susunan layout dan bentuk bangunan. Space adalah fungsi dari lotsize, sistem penyimpanan, tipe dan ukuran peralatan produksi, susunan layout, logitasi bangunan, pemeliharaan perusahaan dan kebijakan perusahaan, peralatan penanganan material, kantor, cafeteria, dan tempat istirahat. Activity relationship didefinisikan sebagai aliran material atau personil, pertimbangan lingkungan, struktur organisasi, metode peningkatan yang berkesinambungan, pengendalian isu dan kebutuhan proses (Setiawan, 2012).
            Tata letak berdasarkan macam proses sering dikenal dengan process atau functional layout adalah metode pengaturan dan penempatan mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe atau jenis sama ke dalam satu departemen. Beberapa pertimbangan dalam menentukan tata letak berdasarkan aliran proses ini adalah sebagai berikut (Setiawan, 2012).
a)        Produk yang dari banyak tipe atau model yang khusus.
b)        Volume produk dalam jumlah kecil dan jangka waktu yang relatif singkat.
c)        Aktivitas motion and time study sangat sulit dilaksanakan karena jenis pekerjaan berubah-ubah.
d)       Memerlukan pengawasan yang banyak selama operasi berlangsung.
e)        Satu tipe mesin dapat melaksanakan lebih dari satu macam operasi kerja (general purpose).
f)         Material dan produk terlalu berat dan sulit untuk dipindahkan.
g)        Banyak memakai peralatan berat dan memerlukan perawatan khusus.
           



DAFTAR PUSTAKA


                        Sari, Marta Hayu Raras Sita Rukmika.2015.PERBAIKAN METODE KERJA DENGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DI INDUSTRI KECIL MENENGAH RIMBA SUKSES ART STONE.Yogyakarta:Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Diunduh pada : http://e-journal.uajy.ac.id/8832/3/2TI06945.pdf

           Setiawan, Fran.2012.USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PADA PERLUASAN PABRIK CV SINAR ALBASIA UTAMA.Yogyakarta:Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Diunduh pada : http://e-journal.uajy.ac.id/7122/4/3TI05528.pdf