Minggu, 30 Juni 2019

Analisis Kasus Kecelakaan Kerja Seorang Pekerja Tambang Di Bogor Tewas



TUGAS MATA KULIAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN
“ANALISIS KASUS KECELAKAAN KERJA SEORANG PEKERJA TAMBANG DI BOGOR TEWAS”


Disusun oleh :


       Nama / NPM                             : Rizki Agung / 36416553
       Kelas                                         : 3ID09
       Dosen                                        : Bpk. Adi Pramudyo







FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019



Diduga Hirup Gas Beracun, Seorang Pekerja Tambang Di Bogor Tewas

            Seorang pekerja tambang emas PT. Antam UBPE Pongkor – Bogor, Jawa Barat, ditemukan tewas. Korbang yang jatuh dari ketinggian 30 meter itu diduga tewas karena menghirup gas beracun. Korban tewas tersebut bernama Deni Anwar yang berusia 30 tahun. Sedangkan empat orang lainnya yaitu Zainudin, Yoga, Agung, dan Dian Putra, berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
            “Peristiwa terjadi ketika dua pekerja yakni Deni Anwar dan rekan kerjanya Zainudin sedang melakukan cooking atau penutupan lubang dengan cara dicor. Kemudian keduanya jatuh dari ketinggian 30 meter”, kata Kapolsek Nanggung AKP Dosi Rosadi kepada detik.com. Selanjutnya , kata dodi, tim penolong PT. Antam langsung melakukan evakuasi. Namun tiga anggota tim penolong justru jatuh pingsan karena diduga menghirup karbon dioksida.
          “Kemudian tiga anggota tim penolong dan satu korban atas nama Zainudin berhasil dievakuasi. Zainudin berhasil selamat, sedangkan satu korban lainnya atas nama Deni Anwar baru bisa dievakuasi sekitar delapan jam kemudian. Kondisi Deni sudah meninggal”, paparnya. Direktur PT. Antam Agus Zamzam mengatakan peristiwa tersebut terjadi di front development RM2 Ciguha Utama. Saat kejadian, kedua korban sedang melakukan aktivitas pengamanan dan pembersihan pijakan kerja.
           “Satu korban diduga terjatuh dari ketinggian, sedangkan satu korban ditemukan tidak sadarkan diri di sekitar lokasi kerja. proses evakuasi dilakukan oleh tim Emergency Response Group (ERG) sesuai dengan prosedur kondisi darurat”, kata Agus. Hingga saat ini, pihak PT. Antam mengaku masih melakukan investigasi terkait dengan kecelakaan kerja tersebut. Sementara itu, General Manager Unit bisnis pertambangan emas pongkor sekaligus kepala teknik tambang, I Gede Gunawan mengatakan semua prosedur penanganan yang berkaitan dengan K3 sedang berjalan. “Kami telah berkoordinasi dengan kepala inspektur tambang dan inspektur tambang untuk melakukan investigasi”, ujarnya.


Analisa Kasus

          Menurut sumber berita tentang kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja tambang emas di PT. Antam UBPE Pongkor – Bogor di atas, total korban kecelakaan kerja yang terjadi pada saat itu sebanyak 5 orang. Saat itu Deni dan rekan kerjanya yaitu Zainudin sedang melakukan proses cooking atau pengecoran lubang agar lobang tersebut tertutup. Menurut analisa saya, kemungkinan ada kebocoran pada lubang yang akan ditutup oleh kedua pekerja tersebut yaitu Deni dan Zainudin, sehingga mengeluarkan racun berbahaya bagi tubuh manusia. Seketika Deni dan Zainudin yang berada pada ketinggian sekitar 30 meter tersebut, mengalami keracunan oleh gas beracun dan kemudian terjatuh karena tidak kuat dengan gas beracun tersebut. Kemungkinan Deni Anwar terjatuh dan menghantam sesuatu begitu keras dengan posisi tubuh yang salah sehingga korban meninggal dunia. Ketiga korban lainnya adalah anggota tim penolong yang berniat untuk menyelamatkan Deni Anwar dan Zainudin. Tim penolong tersebut pada saat ingin melakukan evakuasi malah terkena gas beracun juga, sehingga jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.
            Kebocoran gas memang tidak dapat diprediksi kapan dan dimana kebocoran itu akan terjadi. Oleh karena itu, prosedur dalam menangani pekerjaan tersebut sangatlah perlu diperhatikan, terutama pada kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ada pada perusahaan tersebut. Menurut sumber berita di atas, kepala teknik tambang yakni I Gede Gunawan mengatakan semua prosedur penanganan berkaitan dengan K3 sedang berjalan, bukankah seharusnnya prosedur yang berkaitan dengan K3 berjalan dari awal bekerja dengan sebagaimana mestinya sehingga tidak dapat terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan meninggal dunia. Terkadang manusia baru merasakan jera ketika sesuatu telah terjadi, lebih suka mengobati daripada mencegah, sehingga menelan korban.


SUMBER :

Senin, 29 April 2019

Salah Satu Perusahaan Multinasional


TUGAS MATA KULIAH
PENGETAHUAN LINGKUNGAN


Disusun oleh :

Nama Anggota / NPM  : 1. Rizki Agung                                   / 36416553
  2. Dharma Saputro                            / 31416917
                                         3. Fachrurridzal                                 / 32416435
                                         4. Michael Kristian                            / 34416398
                                         5. Muhammad Ari Syahla                 / 34416724
Kelas                              : 3ID09
Dosen                            : Pak Adi Pramudyo







JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019


PT. Unilever Indonesia


1.         Sejarah Singkat Perusahaan
            Pada tahun 1890-an, William Hesketh Lever, pendiri Lever Brothers, menuliskan gagasannya untuk Sunlight Soap, produk baru revolusionernya yang membantu mempopulerkan kebersihan dan kesehatan di Inggris pada zaman Victoria. Menurutnya itu adalah “untuk menjadikan kebersihan sebagai hal yang lumrah; untuk mengurangi pekerjaan wanita; untuk mendukung kesehatan dan berkontribusi dalam daya tarik pribadi, bahwa kehidupan mungkin lebih nikmat dan lebih berharga bagi orang-orang yang menggunakan produk perusahaan”.
            Motivasi dan misi itu yang selalu menjadi bagian dari budaya Unilever. Pada abad ke-21, Unilever masih membantu orang untuk terlihat menarik, merasa baik, dan mendapatkan banyak hal dalam kehidupan, dan tujuannya sebagai perusahaan adalah ‘menjadikan kehidupan berkelanjutan sebagai hal yang lumrah’.
            Pada tahun 1981, produk-produk Perseroan dijual di seluruh Nusantara melalui suatu jaringan yang terdiri dari lebih 300 distributor dan stocklist yang independen. Adapun produk-produk Perseroan mulai dari deterjen, sabun, bahan makanan dan kosmetika. Perseroan adalah anggota dari kelompok perusahaan Unilever yang menyediakan produk dan jasa dalam rangkaian yang luas di seluruh dunia. Saat penawaran umum, Perseroan adalah anak perusahaan dari Mavibel B.V., Rotterdam, Negeri Belanda, yang mana merupakan anak perusahaan dari Unilever N.V., Rotterdam, Negeri Belanda. Saat ini, kepemilikan Perseroan oleh Mavibel B.V. telah dialihkan kepada Unilever Indonesia Holding, UIH B.V., yang juga merupakan anak perusahaan dari Unilever N.V.
            Pada akhir tahun 1920-an, Jurgens memiliki pabrik margarin di Skotlandia, Irlandia, serta Inggris, dan Lord Leverhulme mengendalikan 60% dari hasil produksi sabun Inggris. Tetapi, selama dekade tersebut, pasar margarin menderita penurunan permintaan karena mentega menjadi lebih terjangkau. Sebelum meninggal pada tahun 1925, pendiri Lever Brothers, Lord Leverhulme membangun portofolio perusahaan pribadi yang menyertakan beberapa kesepakatan dengan produksi dari estate yang baru diakuisisinya di Kepulauan Barat Skotlandia. Banyak dari perusahaan ini, termasuk Mac Fisheries Ltd, pada akhirnya akan dibeli oleh Lever Brothers.
            Diakhir dekade ini, aliansi mencapai kesimpulan akhir, dan sejarah resmi Unilever dimulai. Pertama, Jurgens dan Van den Bergh bergabung dan mendirikan Margarine Unie. Lalu, dua tahun kemi, dalam salah satu merger terbesar di masanya, Margarine Unie bergabung dengan Lever Brothers dan menciptakan Unilever.

2.         Struktur Organisasi Perusahaan
            Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Berikut ini adalah struktur organisasi dari perusahaan Unilever.

Board of Commissioners
(Effective 23 May 2018)
Presiden Komisaris     : Maurits Daniel, dan Rudolf Lalisang.
Komisaris Independen: Mahendra Siregar, Erry Firmansyah, Hikmahanto Juwana, Alexander Rusli.
Presiden direktur          : Hermant Bakhsi
Direktur                        : Enny Hartati, Tevilyan Yudhistira Rusli, Willy Saelan, Amparo Cheung Aswin, Vikas Gupta, Hernie Raharja, Jochanan Senf, dan Ira Noviarti.
Direktur Independen    : Sancoyo Antarikso.

3.         Budaya Perusahaan
            Perusahaan Unilever memiliki tujuan yang jelas, memasyarakatkan kehidupan yang berkelanjutan, dan visi untuk mengembangkan bisnis seraya mengurangi jejak lingkungan yang ditimbulkan dari pertumbuhan bisnis serta meningkatkan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.
                 Unilever Sustainable Living Plan (USLP) memberikan detail cetak biru tentang bagaimana perusahaan akan meraih pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus memenuhi tujuan dan visi perusahaan. Program ini mencakup semua aspek bisnis perusahaan; brand perusahaan, departemen perusahaan di setiap negara tempat perusahaan bekerja. Program ini bertujuan untuk menciptakan perubahan di seluruh rantai nilai perusahaan - mulai dari operasi, hingga pembelian bahan baku serta sampai bagaimana konsumen menggunakan produk-produk perusahaan. Dan program ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan melalui inovasi, cara berbisnis yang baik dan bertanggung jawab, sehingga semua pemangku kepentingan perusahaan mendapat manfaatnya.
            Salah satu cara perusahaan untuk mewujudkan perubahan dalam skala besar adalah dengan melakukan kemitraan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG). Tujuan-tujuan ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan bisnis di masa depan. Business & Sustainable Development Commission yang didirikan bersama dengan Unilever, telah menyimpulkan bahwa keberhasilan penyampaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutanakan menciptakan peluang pasar sebesar setidaknya $12 triliun setahun.
Perusahaan bekerja untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui program USLP perusahaan. Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan membuka pasar baru dan berinvestasi dalam brand yang memiliki tujuan dan inovasi. Kemajuan sebuah tujuan akan tergantung juga dengan pencapaian tujuan lainnya.

4.         Produk Unilever
Unilever sendiri memiliki produk yang terdiri dari banyak jenis, mulai kosmetik, peralatan mandi, makanan, minuman hingga deterjen. Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, setelah P&G dan Nestlé. Unilever memiliki lebih dari 400 jenis produk yang tersebar diseluruh dunia, dengan 14 merek diantaranya memiliki total penjualan lebih dari £1 milliar, produk tersebut tersebut adalah Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's, Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan Surf.
Produk yang dijual di Indonesia sendiri cukup banyak, dan beberapa diantaranya adalah produk yang sudah tidak asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Beberapa produk yang menjadi langganan para pembeli dimasyarakat diantaranya adalah Lifebuoy, Sunsilk, Axe, Pepsodent, Citra, Teh Sari Wangi, Pond’s, Vaseline, Rexona, Royco, Kecap Bango, Sunlight, dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau dikantong masyarakat Indonesia, begitupula dengan ketersediaannya yang selalu memadai di berbagai daerah di Indonesia.

5.         Kepemilikan Perusahaan
            Unilever merupakan perusahaan terbuka yang menawarkan sahamnya kepada publik. Prospektus perusahaan diterbitkan pada tanggal 17 Nopember 1981 di Jakarta, dan jumlah saham yang dilakukan penawaran umum kepada public atau initial public offreing (IPO)  yang dilakukan pada 11 January 1982 sejumlah 9.200.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp. 1.000,- setiap saham; dengan harga penawaran Rp. 3.175,-.

Pada tahun 1981, produk-produk Perseroan dijual di seluruh Nusantara melalui suatu jaringan yang terdiri dari lebih 300 distributor dan stocklist yang independen. Perseroan adalah anggota dari kelompok perusahaan Unilever yang menyediakan produk dan jasa dalam rangkaian yang luas di seluruh dunia.
Pada saat penawaran umum, Perseroan adalah anak perusahaan dari Mavibel B.V., Rotterdam, Negeri Belanda, yang mana merupakan anak perusahaan dari Unilever N.V., Rotterdam, Negeri Belanda. Saat ini, kepemilikan Perseroan oleh Mavibel B.V. telah dialihkan kepada Unilever Indonesia Holding, UIH B.V., yang juga merupakan anak perusahaan dari Unilever N.V.



6.         Visi dan Strategi Perusahaan
Visi
Mengembangkan bisnis
·         Penjualan
·         Margin
·         Efisiensi modal
Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
·         Gizi
·         Kesehatan dan kebersihan
Meningkatkan penghidupan
·         Keadilan di tempat kerja
·         Peluang bagi perempuan
·         Bisnis inklusif
Mengurangi dampak lingkungan
·         Gas rumah kaca
·         Air
·         Limbah
·         Sumber daya berkelanjutan

Strategi
Pilhan portofolio
·         Pilihan kategori
·         Manajemen portofolio aktif
·         Membangun bisnis Bergengsi
Merek dan inovasi
·         Pendekatan terfokus untuk inovasi
·         Meningkatkan efisiensi dan margin
·         Investasi dalam pemasaran digital yang meningkat
Pengembangan pasar
·         Rute ke pasar
·         Pasar baru
·         Niaga elektronik
Daya gerak dan biaya
·         Anggaran berbasis nol
·         Dasar dan overhead produksi
·         Skala pengumpilan
Orang
·            Menarik bakat
·            Mengembangkan bakat
·            Berpedoman nilai dan berdaya

Minggu, 31 Maret 2019

Ekologi dan Ilmu lingkungan serta Asas-asas Pengetahuan Lingkungan


           Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang apa itu “ekologi dan ilmu lingkungan”, serta “asas-asas pengetahuan lingkungan”. Penjelasan dari pembahasan tentang ekologi dan ilmu lingkungan serta asas-asas pengetahuan lingkungan adalah sebagai berikut :
1.         Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ø                Ekologi
            Apabila dilihat menurut segi bahasa, ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos dan lagos yang memiliki arti rumah ataupun habitat. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan sesamanya maupun dengan apa saja yang berada di sekitarnya. Ekologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang ekosistem serta bagian-bagian yang ada didalamnya.
            Paragraf diatas menjelaskan apa itu ekologi menurut definisi umum. Selain itu, ekologi juga dapat diartikan menurut beberapa ahli. Berikut ini saya akan menjelaskan pengertian ekologi menurut beberapa ahli. Menurut Miller, ekologi adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara organisme serta sesamanya dan juga lingkungannya. Menurut Andre warthaekologi, ekologi merupakan suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme. Sedangkan menurut Krebsekologi, ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
Ø           Ilmu lingkungan
            Ilmu adalah segala sesuatu tentang pemahaman seseorang atau manusia dari berbagai segi. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang memengaruhi perkembangan makhluk hidup lainnya, baik langsung maupun tidak langsung. Pengertian dari ilmu dan lingkungan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu lingkungan adalah pemahaman seseorang atau manusia tentang segala sesuatu yang menyangkut perkembangan makhluk hidup.

2.         Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
            Asas-asas yang terdapat dalam pengetahuan lingkungan yaitu ada 14 asas. Berikut ini adalah asas-asas pengetahuan lingkungan :
 1. “SEMUA ENERGI YANG MEMASUKI SEBUAH ORGANISMA (HIDUP)POPULASI ATAU EKOSISTEM DAPAT DIANGGAP SEBAGAI ENERGI YANG TERSIMPAN ATAU TERLEPASKAN. ENERGI DAPAT DIUBAH DARI BENTUK SATU KE BENTUK YANG LAIN, TETAPI TIDAK DAPAT HILANG, DIHANCURKAN, ATAU DICIPTAKAN”.

2.    “TAK ADA SISTEM PENGUBAH ENERGI YANG BETUL-BETUL EFISIEN”.

3.    “MATERI, ENERGI, RUANG, WAKTU, DAN KEANAKARAGAMAN, SEMUANYA TERMASUK KATEGORI ALAM”.

4.    “UNTUK SEMUA KATEGORI ALAM, KALAU PENGADAANNYA SUDAH MENCAPAI OPTIMUM, PENGARUH UNIT KENAIKANNYA SERING MENURUN DENGAN PENAMBAHAN SUMBER ALAM ITU SAMPAI KE SUATU TINGKAT MAKSIMUM. MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM MERUPAKAN USAHA YANG SIA – SIA”.

5.    “ADA DUA JENIS SUMBER ALAM DASAR, YAITU SUMBER ALAM YANG PENGADAIANNYA DAPAT MERANGSANG PENGGUNAAN YANG SETE RUSNYA, DAN YANG TAK MEMPUNYAI DAYA RANGSANG PENGGUNAAN LEBIH LANJUT”.

6.    “INDIVIDU DAN SPESIES YANG MEMEPUNYAI LEBIH BANYAK KETURUNAN DARI PADA SAINGANNYA, CENDERUNG BERHASIL MENGALAHKAN SAINGANNYA ITU”.

7.    “KEMANTAPAN KEANAKARAGAMAN SUATU KOMUNITAS LEBIH TINGGI DIALAM LINGKUNGAN YANG MUDAH DIRAMAL”.

8.    “SEBUAH HABITAT DAPAT JENUH ATAU TIDAK OLEH KEANEKARAGAMAN TAKSON, BERGANTUNG KEPADA BAGAIMANA NICIA DALAM LINGKUNGAN HIDUP ITU DAPAT MEMISAHKAN TAKSON TERSEBUT”.

9.    “KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS APA SAJA SEBANDING DENGAN BIOMASSA DIBAGI PRODUKTIFITAS”.

10.       “PADA LINGKUNGAN YANG STABIL PERBANDINGAN ANTARA BIOMASSA DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERALANAN WAKTU NAIK MENCAPAI SEBUAH ASIMTOT”.

11. “SISTEM YANG SUDAH MANTAP (DEWASA) MENGEKSPLOITASI SISTEM YANG BELUM MANTAP (BELUM DEWASA)”.

12.  “KESEMPURNAAN ADPTASI SUATU SIFAT ATAU TABIAT BERGANTUNG KEPADA KEPENTINGAN RELATIFNYA DI DALAM LEADAAN SUATU LINGKUNGAN”.

13.  “LINGKUNGAN YANG SECARA FISIK MANTAP MEMUNGKINKAN TERJADINYA PENIMBUNAN KEANEKARAGAMAN BIOLOGI DALAM EKOSISTEM YANG MANTAP YANG KEMUDIAN DAPAT MENGALAHKAN KEMANTAPAN POPULASI”.

14.  “DERAJAT POLA KETERATURAN NAIK-TURUNNYA POPULASI NERGANTUNG KEPADA JUMLAH KETURUNAN DALAM SEJARAH POPULASI SEBELUMNYA YANG NANTI AKAN MEMPENGARUHI POPULASI ITU”.